Pengertian Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik

Pengertian Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Di Posting Oleh : Admin
Kategori : Bahasa Indonesia Blog Tutorial, Teknologi dan Kesehatan: Mangaip Blog

Pengertian Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik - Karya sastra merupakan suatu karang dibuat oleh seseorang secara khusus dengan mengunana bahasa yang indah. Dalam membuat suatu karya sastra, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah segi unsurnya. Dari segi unsur, karya sastra memiliki 2 unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Pengertian unsur intrinsik adalah unsur yang terkandung di dalam suatu karya sastra, terdri dari:

1. Tema serta amanat karya sastra

Dalam membuat karya sastra kita harus terlebih dahulu menentukan tema, hal ini untuk membantu penulis agar tidak keluar dari jalur dan pembahasan didak terlalu luas. Tema terdiri dari tema mayor dan tema minor, tema mayor merupakan tema utama yang sangat ditekankan dalam membuat karya sastra, sedangkan tema minor adalah tema latar yang dapat melengkapi tema mayor.

Sedangkan amanat dalam suatu karya sastra merupakan pesan positif yang terkandung dalam karya sastra yang diciptakan. Amanat dapat disebut dengan makna, jadi setiap karya sastra pasti memiliki makna yang terkandung. Makna terdiri dari makna niatan yang merupakan makna murni dari penulis serta makna muatan merupakan makna yang ada di dalam karya sastra tersebut.

2. Tokoh serta penokohan karya sastra

Tokoh dalam karya sastra merupakan subjek yang dibuat dalam karya sastra, biasanya penulis akan menciptakan satu tokoh utama dan beberapa tokoh pembantu. Tokoh di dalam karya sastra pada dasarnya dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu tokoh datar dan tokoh bulat. Tokoh datar biasanya hanya di tonjol satu sisi saja, jadi penulis akan membuat tokoh tersebut memiliki 1 sifat dasar, misalnya, tokoh memiliki sifat, introvert dan ekstrofert atau antagonis dan protagonis, tergantung bagaimana penulis menciptakannya.

Penokohan sendiri merupakan suatu teknik yang dibuat penulis untuk menampilkan tokoh melalui watak yang dibuat. Ada beberapa cara misalkancara analitik yang merupakan penokohan langsung dari pengarang,cara dramatik yang merupakan penokohan yang dibuat dari penilaian tokoh tentang karya sastra serta dialog yang merupakan percakan yang dibuat antar tokoh dan monolog yang percakapan dibuat seseorang didalam batin.

3. Alur dan Pengaluran karya sastra

Alur dalam suatu karya sastra dapat disebut dnegan plot yang merupakan serangkaian kejadian yang mempunyai hubungan sebab-akibat sehingga menjadi suatu peristiwa yang utuh. Alur terdiri dari alur awal, alur tikaian, alur gawatan, alur puncak, alur leraian. Dan alur akhir yang merupakan puncak cerita.

Sedangkan pengaluran adalah teknik yang dipakai penulis untuk menampilkan alur. Pengaluran dapat dibedakan menjadi pengaluran erat yang didalam alur ini tidak ada percabangan dalam ceritanya dan pengaluran longgar yang didalam alur ini dapat memungkinkan terjadi percabangan dalam ceritanya. Pengaluran juga dapat dibedakan menurt kualitasnya, yang terdiri dari pengaluran tunggal yang merupakan karya sastra yang hanya memiliki satu alur, sedangkan pengaluran ganda adalah karya sastra yang memiliki beberapa alur atau lebih dari satu. Karya sastra dilihat dari urutan waktunya ada alur yang waktunya lurus yang memiliki cerita yang urut ke depan, dan alur tidak lurus yang memiliki cerita tidak urut misalkan waktu yang maju mundur.

4. Latar serta pelataran karya sastra

Latar dalam karya sastra disebut seting cerita, yaitu setting tempat dan setting waktu. Dalam latar ada latar material yang merupakan lukisan yang memiliki latar natural atau alami, serta latar sosial yang merupakan lukisan tentang tingkah laku manusia. Pelataran adalah tekhnik penampilkan latar dalam sebuah karya sastra

5. Pusat pengisahan karya sastra karya sastra

Pusat pengisahan karya sastraadalah kisah yang diceritakan oleh pencerita. Pusat pengisahan tergantung bagaimana penyajian cerita, namun biasanya pusat pengisahan karya sastra memiliki dua pusat pengisahan, yaitu pengisahan yang membuat penceritanya sebagai pelaku utama, atau pusat pengisahan yang membuat pencerita sebagai orang ketiga atau pengamat cerita.

Pengertian unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra yang dapat dijadikan pembentuk sebuah karya sastra. Jadi penulis membuat tinjauan lain yang dapat mendung terbuatnya suatu karya sastra, misalnya, pengetahuan tentang psikologi, sosiologi, filsafat dan ilmu lainnya yang dapat mendukung pembuatan suatu karya satra.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Massa dan Berat

Perbedaan Fakta dan Opini

Pengertian, Tujuan dan Fungsi Sosialisasi